Gula merupakan salah satu bahan pokok yang paling dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari. Gula sering digunakan sebagai pemanis makanan dan minuman, serta sebagai bumbu masakan untuk menyeimbang rasa asin.
Kebutuhan gula di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan industri makanan dan minuman tanah air. Indonesia sendiri masih tergantung pada import gula karena produksi gula dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan gula nasional.
Banyak berbagai macam bentuk gula seperti gula pasir, gula halus, brown sugar, gula cair dan lainnya. Selama ini gula dikenal berasal dari tebu, padahal benyak sumber bahan lain yang bisa diolah untuk menghasilkan gula.
Salah satunya adalah singkong yang memiliki sumber pati yang dapat diolah menjadi pemanis dan lebih menyehatkan. Tidak hanya dagingnya saja yang memiliki pati melimpah, kulit singkong memiliki karbohidrat tinggi yang dapat di konsumsi oleh manusia sayangnya selama ini kulit singkong hanya menjadi limbah.
Proses pembuatan gula cair singkong adalah pencampuran padat-cair dengan permandingan 1:3 kemudian diaduk sampai merata sehingga tidak ada gumpalan. Pembuatan gula cair dari singkong ini dibuat dengan teknik enzimatis dengan melalui dua tahap utama yaitu likuifikasi dan sakarifikasi.
Likuifikasi merupakan pemecahan pati menjadi dekstrin dengan bantuan enzim alfa-amilase. Sedangkan sakarifikasi berupa penguraian dekstrin menjadi glukosa dengan enzim amilogkusidase. Hidrolis secara enzimatis ini dapat menghasilkan derajat konversi pati menjadi glukosa lebih tinggi dan juga dapat mencegah terjadinya kehilangan flavour. Sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan gula cair dengan kualitas yang baik.
Mixer inline CMX 2000 dari IKA menggabungkan serbuk dengan cepat dan homogen ke dalam cairan. Sirkulasi cairan menciptakan vakum yang kuat didalam mesin dan menyedot material padat. Walaupun bubuk yang sulit untuk dibasahi dapat dimasukan tanpa gumpalan ke dalam fase cair.
Desain dua tahap dengan tahap pemompaan dan pendispersi memastikan fungsionalitas yang stabil bahkan pada viskositas tinggi.
Beberapa proses lanjutan seperti proses pemucatan yang bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran dan warna yang tidak dikehendaki atau untuk penjernihan. Pemucatan dilakukan dengan mencampur cairan glukosa dengan arang aktif.
Arang aktif memiliki kemampuan adhesi atau penyerapan sangat kuat sehingga dapat mengikat, menggumpalkan dan mengendapkan komponen anorganik atau organik untuk membebaskan sirup dari kotoran yang tidak diinginkan. Kemudian dilakukan proses penyaringan untuk memisahkan arang aktif dan komponen yang melekat pada cairan sirup.
Penyaringan diharapkan dapat menahan partikel kotoran yang telah digumpalkan sebelumnya oleh arang aktif sehingga cairan yang dihasilkan berwarna kuning muda bening. Langkah selanjutnya adalah evaporasi atau penguapan dilakukan pada reactor yang sebelumnya digunakan untuk proses likuifikasi dan sakarifikasi.
Proses dilakukan pada suhu 70°C. Dengan penguapan ini akan diperoleh gula yang berwarna jernih kekuningan. Penguapan bertujuan untuk memekatkan glukosa dari 30-35 brix sampai 43-80 brix. Pengukuran derajat brix dapat diukur dengan menggunakan refractometer dengan mengambil sampel pada saat pengolahan.
Refractometer 30GS Mettler Toledo menghadirkan pengukuran indeks refraktif dengan kompensasi suhu secara otomatis. Berkat bahan sel pengukur, produk ini bisa menghadirkan rentang pengukuran dan ketahanan terluas terhadap sampel yang sangat agresif.
Selain menyehatkan gula singkong memiliki rasa lebih manis dari gula biasa sehingga penggunaannya bisa lebih hemat. Penderita diabetes sangat disarankan untuk mengkonsusi gula dari singkong karena produk ini alami tanpa bahan kimia dan juga lebih rendah kalori. Tidak hanya penderita diabetes pemanfaatan gula singkong dapat digunakan untuk program diet dan ibu menyusui. Dengan begitu, industri gula singkong bisa menjadi industri alternatif yang memiliki prospek yang bagus.
Informasi lebih lengkap mengenai produk Mixer inline CMX 2000 dan Refractometer 30GS untuk industri pangan hubungi kami marketing@almega.co.id.