Gunakan Alat Ini Untuk Cek pH Pestisida

Hama tanaman ialah semua binatang (termasuk serangga, tungau, babi, tikus, kalong ketam, siput, burung) yang dalam aktivitas hidupnya selalu merusak tanaman atau merusak hasil dan menurunkan kuantitas maupun kualitasnya, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia.

Pestisida dalam sistem pertanian cukup berperan dalam peningkatan hasil tanam, namun demikian pestisida juga merupakan bahan berbahaya yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Dalam bidang pertanian, pestisida merupakan sarana untuk membunuh jasad pengganggu tanaman.

Menurut FAO pestisida adalah setiap zat atau campuran yang diharapkan sebagai pencegahan, menghancurkan atau pengawasan setiap hama termasuk vektor terhadap manusia dan penyakit pada binatang, tanaman yang tidak disukai dalam proses produksi. Penggunaan pestisida pertanian Indonesia maju pesat dan juga petani menjadi senang dengan melihat hasil tanam yang bagus serta tidak rusak diganggu dengan hama dan gulma.

Pestisida, pada umumnya bersifat asam. Sehingga pH air yang dibutuhkan untuk membuat larutan semprot, menurut BALITSA ( 2014 ) adalah 4, 5-6.

pH 4,5 – 5 adalah kondisi asam. Bisa jadi air yang digunakan untuk membuat larutan semprot pestisida pH-nya lebih dari 5.

Berikut data umur larutan semprot berdasarkan BALITSA

NoNilai pH AirUmur Larutan Semprot
13,5 – 612 jam
26,1 – 72 jam

Kalau umur larutan semprot cuman 2 jam, maka setelah 2 jam pestisida yang melekat di daun tanaman akan tidak efektif lagi. Bagaimana solusinya agar penyemprotan menjadi efektif lagi?

Caranya adalah menurunkan pH air dan asam nitrat (HNO3) sehingga nilai pH turun dari 6 atau 7 menjadi kisaran 4,5 – 5. Langkah – langkah untuk menurunkan pH larutan semprot antara lain:

  1. Ambil air bersih yang akan di cek pH-nya, secukupnya saja
  2. Ukur dengan pH meter
  3. Jika pH >5, tambahkan asam nitrat, lalu ukur kembali pH-nya. Untuk mengecek pH anda dapat menggunakan Inlab Science Pro – ISM dari Mettler Toledo dapat mengetahui nila pH dalam media air yang dirancang khusus untuk aplikasi yang sulit seperti pelarut organik, emulsi, dan sampel yang mengandung protein.
  4. Jika pH <5, maka air teresebut sudah bisa digunakan untuk membuat larutan pestisida

Tentang Inlab Science Pro – ISM Mettler Toledo
Elektroda pH kombinasi bodi kaca dengan probe suhu terintegrasi, head MultiPinTM, elektrolit jembatan, dan sambungan selongsong kaca yang dapat digerakkan. Aliran elektrolit yang tinggi mencegah kontaminan masuk dan menyumbat sambungan yang akan mengganggu pembacaan.

Sambungan selongsong kaca yang dapat digerakkan dapat dengan mudah dan menyeluruh dibersihkan sehingga memungkinkan untuk pertukaran sederhana dari elektrolit referensi. Arti dari ISM® sendiri  merupakan manajemen sensor cerdas, jadi semua informasi penting disimpan, disensor dan ditransfer secara otomatis ke pengukur.

Gbr. Inlab Science Pro – ISM dari Mettler Toledo
Klik brosur

Pengukuran pH sering dianggap mudah, cepat dan sederhana. Namun, ketika sumber kesalahan potensial dipahami secara lebih rinci, hasil seringkali dapat ditingkatkan yang dapat mengarah pada peningkatan akurasi, pengulangan, dan keandalan. 

Pemecahan masalah sensor pH adalah kunci sukses analisis pH. Karena sensor pH adalah satu-satunya bagian dari instrumen analitik yang bersentuhan langsung dengan sampel, pemilihan dan pemeliharaannya (dan karenanya sensitivitas) memiliki pengaruh paling kuat pada pengukuran yang tepat dan akurat. Namun, sensor yang telah dipilih dengan benar dan berfungsi dengan baik mungkin tiba-tiba mulai bekerja dengan buruk.

Dalam artikel ini, kami akan membantu Anda mengidentifikasi kemungkinan  alasannya dan menyarankan sejumlah prosedur untuk memulihkan sensor pH ke performa aslinya.

Panduan Mengatasi Masalah Dalam Pengukuran pH
Masalah yang muncul selama pengukuran pH dapat berasal dari berbagai sumber:

  1. Dari alat ukur, kabel, dan elektroda hingga larutan buffer
  2. Suhu pengukuran dan sampel (aplikasi).

Perhatian khusus sebaiknya diberikan terhadap gejala gangguan karena mengetahui gejala sangat membantu dalam menemukan asal-usul masalah. Berikut gambaran umum tentang gejala dan penyebabnya:

  1. Bacaan timbangan terlalu tinggi/terlalu rendah atau di luar rentang “—“
  • Periksa alat ukur, kabel, elektroda, prosedur kalibrasi, dan suhu sampel
  1. Nilai tidak berubah
  • Periksa alat ukur, kabel, dan elektroda
  1. Waktu respons lambat
  • Periksa elektroda dan sampel/aplikasi
  1. Penyimpangan tinggi setelah kalibrasi
  • Periksa elektroda, larutan buffer, dan prosedur kalibrasi
  1. Lereng rendah setelah kalibrasi
  • Periksa elektroda, larutan buffer, dan prosedur kalibrasi
  1. Kesalahan kalibrasi
  • Periksa alat ukur, kabel, elektroda, larutan buffer, dan prosedur kalibrasi
  1. Nilai pengukuran mengambang
  • Periksa elektroda dan sampel/aplikasi

Konsultasikan pH meter anda kepada team ahli kami Almega Servicentre apabila ada gejala gangguan di pH meter anda, melalui email marketing@almega.co.id.

Kami memahami bahwa kerusakan pada  instrumen berarti kehilangan waktu dan biaya yang berharga bagi pelanggan kami. Dengan teknisi servis profesional kami memberi Anda saran dan solusi untuk menyelesaikan masalah Anda.